Bila menyebut game sepakbola, maka keluarlah dua judul paling populer saat ini, FIFA besutan Electronic Arts (EA) dan Pro Evolution Soccer (PES) buatan Konami.
Sejak dahulu, keduanya mempunyai
basis penggemar yang kuat. Secara kebetulan, tahun ini keduanya meluncurkan
versi terbaru nyaris secara bersamaan, yakni FIFA 13 dan PES 2012.
FIFA dari EA mempunyai
kekuataan di grafis lebih mumpuni sejak dahulu, namun agak lemah dalam soal
gameplay. Tapi sejak FIFA 12, game ini mulai berbenah untuk mendapatkan
gameplay yang lebih natural.
Alhasil, ketika FIFA 13 akan
diluncurkan mulai menjadi bahan pembicara diantara penggila game bola.
Konami sebaliknya, dahulu PES
memang kuat di gameplay tapi agak kurang dalam mempermak wajah pemain ke bentuk
digital. Sekarang berubah, tampilan grafis menjadi hal yang penting untuk
memanjakan mata plus gameplay yahud. Kombinasi yang sangat pas.
GRAFIS:
EA mendapatkan lisensi eksklusif dari FIFA Pro. Dengan restu
badan sepak bola dunia itu, FIFA 13 bisa memanfaatkan semua logo, nama pemain,
jersey, stadion dan lain sebagainya dengan sebaik-baiknya.
FIFA 13 memanfaatkan betul lisensi untuk memperkaya, tidak
hanya liga-liga top Eropa bahkan hingga ke liga negara lain, baik di Asia,
Amerika Selatan hingga Afrika.
Pengalaman EA mengolah grafis tak perlu diragukan lagi. Di
sini makin terlihat pemain semakin nyata. Tidak hanya wajah, potongan rambut
bahkan ukuran tinggi badan disesuaikan dengan aslinya.
Lihat saja wajah Joe Hart -- Kiper utama Manchester City dan
Timnas Inggris-- di bawah ini, sangat detil. Bahkan hingga ke tahi lalatnya
juga sangat pas.
Joe Hart di FIFA 13
Joe Hart di FIFA 13
Grafis di FIFA 13 memang
semakin nyata, natural dan matang. Coba lihat saja tengkuk Patrick Evra dari
Manchester United, tampak buliran keringat yang mengucur dari pemain ini pasca
bermain beberapa menit.
Tapi tunggu dulu, PES 2013
juga memiliki grafis yang tak kalah memukaunya. Lekuk wajah juga mirip dengan
pemain aslinya, detilnya juga dibuat sangat pas. Lihat bentuk tubuh Cristiano
Ronaldo dari Real Madrid, bentuk ototnya pun terlihat menonjol.
Ronaldo di PES 2013
Saya nyaris
tak bisa menilai mana yang lebih baik grafis antara FIFA 13 dengan PES 2013,
semuanya layak diberi 'bintang lima' karena kemiripannya.
Sedikit catatan, perbedaan wajah di antara kedua game ini
mungkin terlihat saat di-zoom, garis wajah
pemain di PES 2013 terlihat lebih 'keras' dibandingkan FIFA 13.
Oh ya, FIFA 13 tentu
mempunyai nilai plus lainnya. Dengan lisensi yang dimiliki terlihat semakin
nyatakan bila Ashley Cole menggunakan jersey Chelsea FC, ketimbang menggunakan
jersey polos 'London FC'?
PES 2012
GAMEPLAY :
Konami masih mempertahankan gameplay yang terkenal luwes dalam mengolah si kulit bundar.
Bagi yang termasuk penggemar setia PES, tak ada perubahan
berarti dalam memainkan si pemain. Perubahan agak terasa dari teknik permainan
dan saat menjebol gawang.Bagi yang senang melakukan taktik umpan teroboson,
semakin dimanjakan di PES 2013.
Namun lain halnya saat menjajal sundulan untuk menjebol
gawang lawang.Duh, susahnya, lebih
mudah bikin gol dari tendangan jara jauh!
Nah, hal serupa juga
dirasakan ketika beralih ke permainan FIFA 13. Kecepatan saat berlari,
menggocek one on one player atau
menembak ke sudut gawang sama asyiknya dengan si kompetitor.
Kesulitan agak dirasakan saat melakukan umpan crossing, penempatan posisi badan harus pas untuk
menghasilkan umpan silang yang baik.
Intinya, FIFA 13 semakin lebih baik dalam memberikan
sentuhan gameplay.
Agak canggung memang bila pemain yang sudah lama menekuni
PES kemudian beralih ke FIFA. Terlebih yang terbiasa dengan lapangan 'lebih
kecil' di PES 2013, perlu kerja ekstra untuk menerapkan taktik di lapangan
lebar ala FIFA 13.
FITUR & TAKTIK:
guna mendapatkan porsi yang
seimbang. Fokus kamera lebih mengambil mode wide tanpa zoom guna melihat mimik
wajah pemain.
Tapi FIFA 13 punya kelebihan saat kamera mengambil posisi broadcast, karena setiap sudut pengambilan gambar dibuat seperti saat mengambil gambar di pertandingan di layar kaca. Dikomparasi detikINET dengan mode live broadcast di PES 2013, yang terjadi justru dibuat kebingungan dan pusing melihatnya.
Membuat gol cantik dari tendangan bebas memang menjadi kebanggaan bagi pemain. Nah, di FIFA 13 Anda akan dibuat semudah mungkin untuk menempatkan bola mati ke tiang sudut gawang. Berbeda dengan PES 2013, mencetak gol tak hanya sekadar memencet tombol 'kotak'.
Lain halnya dengan tendangan penalti. Di PES 2013, detikINET justru sangat mudah mengeksekusi tendangan titik dua belas pas. Di FIFA 13 tidak cuma arah dan posisi bola yang harus ditentukan, kekuataan tendangan bola justru bingung dengan arah yang bergerak-gerak. Bukan tidak mungkin, pemain bisa terpeleset saat menendang bola.
Membuat gol cantik dari tendangan bebas memang menjadi kebanggaan bagi pemain. Nah, di FIFA 13 Anda akan dibuat semudah mungkin untuk menempatkan bola mati ke tiang sudut gawang. Berbeda dengan PES 2013, mencetak gol tak hanya sekadar memencet tombol 'kotak'.
Lain halnya dengan tendangan penalti. Di PES 2013, detikINET justru sangat mudah mengeksekusi tendangan titik dua belas pas. Di FIFA 13 tidak cuma arah dan posisi bola yang harus ditentukan, kekuataan tendangan bola justru bingung dengan arah yang bergerak-gerak. Bukan tidak mungkin, pemain bisa terpeleset saat menendang bola.
Jadi kesimpulan Saya sendiri, saya lebih memilih memilih Game PES 2013 untuk di mainkan sehari hari.
sumber : http://inet.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar